Skip to main content

CAPERATION

Caper itu bukan sebuah kondisi dimana perut kita terasa kosong,itu laper.
Bukan juga suatu kondisi dimana hati kita merasa luluh terhadap sesuatu, itu baper.

Caper itu bukan alat sejenis tas, itu koper. Bukan juga kata lain dari pendek, itu ceper.

Apa Itu Caper ??

Caper itu punya banyak arti. Bisa ‘Camat Laper, bisa ‘Cari Permainan’, bisa ‘Cacat Permanen’ (yang ini ngeri banget yaaa) bisa juga ‘Caca Permatasari’ (ini siapa dah??)

{Kalau kepanjangan dari baper itu bawa perasaan, mungkin gak sih kalau caper itu cari perasaan ??} (sak ae loh)


Dari semua definisi diatas, kita sepakat bahwa Caper itu ‘Cari Perhatian’.

Gw kenal kata ‘caper’ udah lama banget, mungkin pas gw masih diperut nyokap SD. Waktu itu gw lagi suka sama seorang murid cewek baru yang menurut gw cantik, rambutnya botak dikepang, matanya indah (kayak bola pingpong), bedaknya rata (bedaknya yaa yang rata, bukan yang lain) pokoknya cantik banget dah.

Waktu itu banyak banget hal yang gw lakuin supaya dia suka juga sama gw, minimal dia taulah kalau ada sesosok makhluk kecil nan imut yang bernama Fitrah Maulana sedang ‘witing tresno karo kowe’. dari suka ngegangguin dia, (ngegangguin keluarganya dia) sampe sok-sok-an ngencengin suara setiap dia lewat.

Sampai pada suatu ketika temennya dia ngedatengin gw

Temennya : “hehh!! lu gak usah caper deh sama temen gw.” (seakan-akan dia ngelabrak gw)

Gw : “caper apaan dah?” (masang muka polos)

Temennya : “caper itu tokoh kartun hantu”

Gw : “casper woy!!”

Temennya : “caper itu cari perhatian”

Gw : “ohhh…. Siapa yang caper sama temen lu?? Orang gw biasa aja”

Temennya : “ahh gak usah ngeles deh lu. Lu suka kan sama temen gw, ciyaaaa…. Temen gw ini udah punya orang tua”

Gw : “………….” (kenapa bawa-bawa orang tua, memang gw mau jadi bapaknya dia? Kalau jadi bapak dari anak-anaknya dia baru mau gw.)

Temennya : “eh salah, maksud gw udah punya pacar. Pacarnya dia itu udah kuliah, udah S2 malah. Udah pokoknya lu gak usah cari perhatian ke dia, mending cari angin sono”

Percakapan diatas ini hanya fiktif. Intinya gw tau kata caper dari temennya cewek yang waktu itu gw suka.
Sangat berfaedah bukan??

Caper atau “Cari Perhatian” biasanya dilakukan ketika kita Kuper atau “Kurang Perhatian”. kenapa begitu??
Karena ketika merasa kurang, maka kita akan mencari. Right?.

Contohnya ketika kita kekurangan pendapatan / penghasilan, maka yang kita lakukan adalah mencari pekerjaan. Begitu juga dengan perhatian, ketika kita kurang perhatian maka yang kita lakukan adalah mencari perhatian.

Kayak percakapan diatas, kenapa gw ‘Cari Perhatian’ si cewek tersebut, karena gw kurang perhatian dari dia.

Pendapat diatas gak sepenuhnya bener sih, karena gak semua orang yang (menurut kita) Caper itu Kuper. Bisa jadi orang yang (menurut kita) caper, pada dasarnya memang dia asik orangnya. (#PositiveThinking)

Kalau pada pendapat pertama yang bermasalah adalah orang pertama (saya), maka pada pendapat kedua yang bermasalah adalah orang ketiga (dia).
Anjir bahas apaan sih, pokoknya gitu dah.

Finally, ketika kita dibilang caper sama orang lain maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah intropeksi diri, mungkin sejauh ini kita terlalu berlebihan terhadap sesuatu sehingga ngebuat orang men-judge kita “CAPER”.

Dan kalau misalnya kita udah biasa aja tapi masih dibilang caper, berarti mereka yang bermasalah. Karena gak semua orang suka sama kita dan kita gak bisa memaksa semua orang untuk suka sama kita. Solusinya adalah diemin aja, atau balas mereka dengan karya (#aseeek).


Mungkin itu aja cerita gw tentang “CAPERATION”


Makasih udah mampir di blog gw, tunggu cerita gw yang lain yaa!!!

I Miss You...




Comments

  1. Kalo lagi baca blog lu terus ada kata2 yang muji lu Rasanya kaya pengen gua tabok. Bang cerita lu awal masuk kampus, pas masih lugu2nya iler kemana2, muka dongo liat kampus, liat senior kaya liat orang mau nagih utang

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cewek bilang kangen

“Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” Gue dapet pertanyaan ini dari temen gw, sebut saja namanya Elis. Nama panjangnya, Pensil Elis.  Sore itu, gue lagi asik ngobrol sama Elis. Dia cerita kalau dia lagi deket sama seorang cowok yang misterius. Awalnya gw mikir “misterius” disini itu si cowok memang make topeng gitu kaya Rey Misterio. Tapi setelah itu dia ngejelasin kalau misterius yang dia maksud adalah susah ditebak. Misalnya malem ini dia abis telponan berjam-jam dan besoknya tiba-tiba dia hilang nggak ada kabar. Atau dia abis makan malam bareng di suatu hari tanpa sengaja kita berjumpa. Ciee nyanyi. Enggak enggak. Jadi dia abis makan di suatu restoran, trus tiba-tiba besoknya dia nyalon jadi presiden. Gak ketebak banget dah. Setelah cerita panjang lebar tentang si cowok misterius itu, Elis langsung nanya ke gue. “Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” “wajar sih menurut gue” “tapi gue kan cewek trah, masa gue yang bilang kangen duluan...

Aku Pikir Itu Kamu

  Aku duduk di sebuah cafe dengan laptop, rokok dan segelas kopi. Jam menunjukan pukul 22.00 WIB   Samar-samar aku mencium wangi parfum, yang dulu pernah menjadi wangi yang paling aku suka. Wangi parfummu. Tiba-tiba aku teringat. Saat itu, di depan rumahmu. Kita baru saja melakukan kencan pertama kita. Sehabis turun dari motor bututku, kau menempelkan bagian bawah tanganmu ke hidungku. “Gimana?” tanyamu. “Wangi.” Balasku. “Mulai sekarang inget wangi ini ya. Soalnya parfum ini yang akan selalu aku pakai setiap jalan sama kamu.” Aku balas tersenyum dan mengangguk.   Pernah juga suatu waktu, kamu datang kepadaku dengan muka cemberut. “Kamu kenapa? Ada masalah di kampus?” “Nggak ada.” “Terus kenapa cemberut gitu?” “Parfum aku habis.” “Ya kan tinggal beli. Mau aku temenin?” “Nggak usah, nanti aku minta temenin Riri aja.” “Loh kenapa nggak sama aku?” “Nanti kalau kamu nemenin aku, kamu tau parfum apa yang aku pakai. Terus nanti pas kita uda...

SETAHUN BERLALU

Sebelum kalian membaca tulisan ini, alangkah baiknya kalian membaca tulisan di  https://kalanestapa.blogspot.com/2020/03/aksara-usang.html?m=1  Karena tulisan ini, adalah sebuah balasan untuk Kala Nestapa. ____________________________ Kau tau, saat aku memutuskan untuk mengucapkan kata perpisahan, sesungguhnya aku belum siap dengan perpisahan itu sendiri. Tidak ada dalam rencanaku untuk berpisah denganmu malam itu. Yang ada direncanaku adalah mengungkapkan kegelisahan yang sudah lama mengganjal di hati. Namun, aku tidak merasakan adanya itikad baik darimu untuk berubah. Yang aku ingat, saat itu kau hanya terdiam dengan tatapan pasrah, mata yang mulai basah dan pikiran yang tak tentu arah. Aku berpikir apa yang sebenarnya sedang kau rasakan malam itu? Apakah kau merasa semua omonganku benar adanya, atau kau memiliki pembelaan yang tak kuat untuk diucapkan, atau kau ingin ke kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu yang tertahankan. Aku tidak menemukan jawaban. Wa...