Skip to main content

EKSPEKTASI KKN


Gue rasa, kalau ditanya, "Apa ekspektasi lo terhadap KKN?" ke seluruh mahasiswa (cowok) yang akan ikut KKN, pasti jawabannya nggak jauh dari, dapet tempat di bogor (karena banyak wisatanya), dapet temen sekelompok KKN yang cantik-cantik, dan berharap bisa "Cinta Lokasi." Setuju?

Dan itu juga yang menjadi ekspektasi gue untuk KKN ini. Setelah pengumuman pembagian kelompok KKN muncul, gue langsung mengecek nama dari kelompok KKN gue dan mencarinya di Instagram. Setelah satu-persatu nama dari kelompok KKN gue cek instagramnya, gue mulai khawatir dan lemas, karena tidak ada satupun dari kelompok KKN gue, yang menurut gue cantik. Bahkan ada beberapa orang yang isi instagramnya berupa quote-quote motivasi yang diambil dari google trus dibagiin di Instagram mereka. Ini sebenarnya akun pribadi atau akun motivasi sih? Atau akun motivasi pribadi? Atau motivasi pribadi akun? Tau ah.

Menjelang malam, gue dimasukin ke grup KKN yang ternyata sudah ramai oleh mereka-mereka yang saling memperkenalkan diri masing-masing. Ada yang sekadar muncul untuk memperkenalkan, ada juga yang muncul tidak hanya memperkenalkan diri, tapi juga untuk berbalas pesan dengan candaan-candaan ala bapak-bapak komplek. Berbeda halnya dengan gue. Yang Cuma ngecek, trus ngomong dalem hati, “Oh,” trus nge’Mute’ grup selama satu tahun.


Kita berlanjut di pertemuan pertama, di pertemuan ini gue lebih banyak diam. Bahkan gue sangat sedikit mengeluarkan kata-kata. Ketika awal datang, gue agak telat. Masuk forum, meminta maaf karena (sengaja) datang terlambat,  memperkenalkan diri seperlunya, lalu izin membuka laptop karena ada deadline yang harus gue selesaikan malam itu. Sebenarnya, gue bisa aja lebih ramah saat itu, tapi gue tahan, karena takut ditunjuk jadi ketua. Gue takut, bukan karena gue nggak yakin sama diri sendiri, atau nggak punya basic dalam kepemimpinan. Tapi gue lebih ke malas. Malas untuk memimpin 16 orang yang nggak gue kenal sama sekali. Belum lagi harus mengurus surat dan segala macamnya. Akhirnya gue memilih diam dan terlihat seperti orang yang anti sosial.


Beberapa hari kemudian, pengumuman lokasi KKN pun tiba. Di sini, ekspektasi gue kembali dijatuhkan. Karena gue mendapatkan lokasi KKN di Tangerang. Ekspektasi yang awalnya di bogor, menikmati dinginnya malam, setiap minggu ke curug, ngopi di sawah, bercengkrama dengan bunga desa, sulitnya mencari sinyal, semuanya hancur karena ternyata gue dapat lokasi KKN di Tangerang. Gue sempat kehilangan semangat untuk KKN. Teman KKN yang tidak secantik ekspektasi gue, dapat tempat di Tangerang, ketua yang otoriter, teman cowok yang sulit diajak bercanda, ditambah lagi gue harus merelakan beberapa pekerjaan gue, yang artinya selama satu bulan KKN, gue tidak mendapatkan suntikan dana sama sekali.


Tapi setelah gue merenung, mungkin ada beberapa pesan yang ingin Tuhan selipkan di KKN gue ini. Mungkin Tuhan ingin menunjukan kalau KKN nggak cuma sekadar Cinta Lokasi dan mengunjungi tempat wisata.  Akhirnya gue mulai meluaskan pola pikir gue terhadap KKN. Gue mulai mendalami desa yang akan gue jadikan tempat KKN. Mencari tau akar masalah dari desa tersebut, dan mencari jalan keluar yang terbaik dari masalah-masalah yang ada. Gue juga berpikir, mungkin inilah saatnya gue mengimplementasikan ilmu-ilmu yang sudah gue dapatkan selama 6 semester kuliah.


Sampai akhirnya hari pelepasan pun tiba. 22 Juli 2019, kami dilepaskan ke desa-desa untuk mengabdi. Menjalani program kerja yang sudah gue dan teman-teman lain putuskan, membantu warga desa, dll. Semua gue jalani dengan tulus dan ikhlas. Terhitung di hari ke 20 ini, ternyata tidak semua ekspektasi gue hancur. Justru gue melihat banyak sekali hal-hal indah yang terjadi di luar ekspektasi gue. Teman-teman yang ternyata lebih asik dari ekspektasi awal. Ketua yang ternyata sangat-sangat toleransi. Desa yang ternyata memiliki banyak spot indah untuk diabadikan melalui foto. Teman-teman wanita yang ternyata lucu dan sangat baik. Dan Cinlok? Ah nanti aja deh gue bahas. Complicated banget.


Mungkin ekspektasi gue tidak sesuai dengan yang awal. Tapi Tuhan, menunjukan jalannya sendiri. Bagaimana KKN ini, menjadi salah satu bagian terbaik di masa-masa kuliah gue. Jadi, pesan gue, berekspektasilah! Dan biarkan Tuhan menunjukan jalan yang terbaik.


Sampai bertemu di postingan berikutnya.


I Love You…






Comments

Popular posts from this blog

Cewek bilang kangen

“Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” Gue dapet pertanyaan ini dari temen gw, sebut saja namanya Elis. Nama panjangnya, Pensil Elis.  Sore itu, gue lagi asik ngobrol sama Elis. Dia cerita kalau dia lagi deket sama seorang cowok yang misterius. Awalnya gw mikir “misterius” disini itu si cowok memang make topeng gitu kaya Rey Misterio. Tapi setelah itu dia ngejelasin kalau misterius yang dia maksud adalah susah ditebak. Misalnya malem ini dia abis telponan berjam-jam dan besoknya tiba-tiba dia hilang nggak ada kabar. Atau dia abis makan malam bareng di suatu hari tanpa sengaja kita berjumpa. Ciee nyanyi. Enggak enggak. Jadi dia abis makan di suatu restoran, trus tiba-tiba besoknya dia nyalon jadi presiden. Gak ketebak banget dah. Setelah cerita panjang lebar tentang si cowok misterius itu, Elis langsung nanya ke gue. “Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” “wajar sih menurut gue” “tapi gue kan cewek trah, masa gue yang bilang kangen duluan...

Aku Pikir Itu Kamu

  Aku duduk di sebuah cafe dengan laptop, rokok dan segelas kopi. Jam menunjukan pukul 22.00 WIB   Samar-samar aku mencium wangi parfum, yang dulu pernah menjadi wangi yang paling aku suka. Wangi parfummu. Tiba-tiba aku teringat. Saat itu, di depan rumahmu. Kita baru saja melakukan kencan pertama kita. Sehabis turun dari motor bututku, kau menempelkan bagian bawah tanganmu ke hidungku. “Gimana?” tanyamu. “Wangi.” Balasku. “Mulai sekarang inget wangi ini ya. Soalnya parfum ini yang akan selalu aku pakai setiap jalan sama kamu.” Aku balas tersenyum dan mengangguk.   Pernah juga suatu waktu, kamu datang kepadaku dengan muka cemberut. “Kamu kenapa? Ada masalah di kampus?” “Nggak ada.” “Terus kenapa cemberut gitu?” “Parfum aku habis.” “Ya kan tinggal beli. Mau aku temenin?” “Nggak usah, nanti aku minta temenin Riri aja.” “Loh kenapa nggak sama aku?” “Nanti kalau kamu nemenin aku, kamu tau parfum apa yang aku pakai. Terus nanti pas kita uda...

Sabar Dulu Ya

Hai. Sekarang udah jam 02.15 dini hari. Aku mulai bingung mau ngapain lagi. Main game udah, nonton youtube udah, buka instagram isinya itu-itu aja, buka twitter lagi males, mau tidur takut nggak sahur dan kelewatan shubuh. Biasanya,   jam segini aku lagi sibuk nyeting set buat suting #BCTLAH. Tapi karena perhari ini Markicabs libur, akhirnya ucup milih untuk pulang ke Cariu, Jupri balik ke kosan dan di kantor tinggal aku sama bang Dzawin. Tadi si Jupri ngabarin mau ke sini sih, tapi kayaknya dia lagi ngelewatin rintangan benteng takeshi deh, jadi agak lama. Oh iya akhir-akhir ini aku lagi suka bikin video untuk channel youtube aku, Fitrah HS. Jangan lupa di subscribe ya :) isinya sih Cuma obrolan remeh yang ngalor-ngidul, tapi nggak tau kenapa, banyak yang nonton. Mungkin mereka suka dengan pembahasannya atau mungkin mereka suka dengan salah satu di antara kita. Apapun itu, aku tetep berharap semoga mereka nonton karena memang suka sama pembahasannya. Keadaan di...