Skip to main content

Sabar Dulu Ya


Hai.

Sekarang udah jam 02.15 dini hari.

Aku mulai bingung mau ngapain lagi. Main game udah, nonton youtube udah, buka instagram isinya itu-itu aja, buka twitter lagi males, mau tidur takut nggak sahur dan kelewatan shubuh.
Biasanya,  jam segini aku lagi sibuk nyeting set buat suting #BCTLAH. Tapi karena perhari ini Markicabs libur, akhirnya ucup milih untuk pulang ke Cariu, Jupri balik ke kosan dan di kantor tinggal aku sama bang Dzawin. Tadi si Jupri ngabarin mau ke sini sih, tapi kayaknya dia lagi ngelewatin rintangan benteng takeshi deh, jadi agak lama.

Oh iya akhir-akhir ini aku lagi suka bikin video untuk channel youtube aku, Fitrah HS. Jangan lupa di subscribe ya :) isinya sih Cuma obrolan remeh yang ngalor-ngidul, tapi nggak tau kenapa, banyak yang nonton. Mungkin mereka suka dengan pembahasannya atau mungkin mereka suka dengan salah satu di antara kita. Apapun itu, aku tetep berharap semoga mereka nonton karena memang suka sama pembahasannya.

Keadaan di sana gimana? Aman-aman aja kan? Kamu jangan keluar rumah ya kalau memang nggak penting-penting banget. Seenggaknya kita membantu para medis agar wabah ini tidak terus menyebar. Kamu nggak mau kan hidup gini terus? Kita Cuma butuh sedikit lebih sabar aja kok, sampe semua ini mereda, habis itu kita bisa kembali beraktivitas, balik lagi ke bangku kelas  dan  nongkrong sampai larut malam sambil tertawa lepas.

Itu dulu ya, kamu jaga kesehatan, jangan lupa diminum vitaminnya.

Salam buat papah mamah.

Love you.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cewek bilang kangen

“Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” Gue dapet pertanyaan ini dari temen gw, sebut saja namanya Elis. Nama panjangnya, Pensil Elis.  Sore itu, gue lagi asik ngobrol sama Elis. Dia cerita kalau dia lagi deket sama seorang cowok yang misterius. Awalnya gw mikir “misterius” disini itu si cowok memang make topeng gitu kaya Rey Misterio. Tapi setelah itu dia ngejelasin kalau misterius yang dia maksud adalah susah ditebak. Misalnya malem ini dia abis telponan berjam-jam dan besoknya tiba-tiba dia hilang nggak ada kabar. Atau dia abis makan malam bareng di suatu hari tanpa sengaja kita berjumpa. Ciee nyanyi. Enggak enggak. Jadi dia abis makan di suatu restoran, trus tiba-tiba besoknya dia nyalon jadi presiden. Gak ketebak banget dah. Setelah cerita panjang lebar tentang si cowok misterius itu, Elis langsung nanya ke gue. “Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” “wajar sih menurut gue” “tapi gue kan cewek trah, masa gue yang bilang kangen duluan...

Aku Pikir Itu Kamu

  Aku duduk di sebuah cafe dengan laptop, rokok dan segelas kopi. Jam menunjukan pukul 22.00 WIB   Samar-samar aku mencium wangi parfum, yang dulu pernah menjadi wangi yang paling aku suka. Wangi parfummu. Tiba-tiba aku teringat. Saat itu, di depan rumahmu. Kita baru saja melakukan kencan pertama kita. Sehabis turun dari motor bututku, kau menempelkan bagian bawah tanganmu ke hidungku. “Gimana?” tanyamu. “Wangi.” Balasku. “Mulai sekarang inget wangi ini ya. Soalnya parfum ini yang akan selalu aku pakai setiap jalan sama kamu.” Aku balas tersenyum dan mengangguk.   Pernah juga suatu waktu, kamu datang kepadaku dengan muka cemberut. “Kamu kenapa? Ada masalah di kampus?” “Nggak ada.” “Terus kenapa cemberut gitu?” “Parfum aku habis.” “Ya kan tinggal beli. Mau aku temenin?” “Nggak usah, nanti aku minta temenin Riri aja.” “Loh kenapa nggak sama aku?” “Nanti kalau kamu nemenin aku, kamu tau parfum apa yang aku pakai. Terus nanti pas kita uda...

SETAHUN BERLALU

Sebelum kalian membaca tulisan ini, alangkah baiknya kalian membaca tulisan di  https://kalanestapa.blogspot.com/2020/03/aksara-usang.html?m=1  Karena tulisan ini, adalah sebuah balasan untuk Kala Nestapa. ____________________________ Kau tau, saat aku memutuskan untuk mengucapkan kata perpisahan, sesungguhnya aku belum siap dengan perpisahan itu sendiri. Tidak ada dalam rencanaku untuk berpisah denganmu malam itu. Yang ada direncanaku adalah mengungkapkan kegelisahan yang sudah lama mengganjal di hati. Namun, aku tidak merasakan adanya itikad baik darimu untuk berubah. Yang aku ingat, saat itu kau hanya terdiam dengan tatapan pasrah, mata yang mulai basah dan pikiran yang tak tentu arah. Aku berpikir apa yang sebenarnya sedang kau rasakan malam itu? Apakah kau merasa semua omonganku benar adanya, atau kau memiliki pembelaan yang tak kuat untuk diucapkan, atau kau ingin ke kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu yang tertahankan. Aku tidak menemukan jawaban. Wa...