Skip to main content

Alasan Untuk Gak Mudik

Haay...
Udah dipostingan ke tiga gw nih... Hahaha
Semoga gw bisa konsisten nulis ya. Amiin.

Kali ini gw mau cerita sedikit tentang “Mudik”

Mudik, itu bukan singkatan dari Muhammad Diki.
Bukan juga Stand Up Comedian yang gendut banget, itu Mo Sidik. (#seriusamat)

Kalau menurut “Wikipedia” Mudik itu adalah kegiatan para perantau untuk kembali ke kampung halamannya.

Ada juga yang bilang kalau mudik itu berasal dari bahasa betawi “Udik” yang artinya kampung atau dusun. Jadi dari ‘Udik’ ditambahin ‘M’ jadi Muhammad Udik Mudik.
Kalau di kombinasikan mudik itu bisa jadi “Mulih nang Udik” (pulang kekampung).

Apapun pandangan kalian tentang mudik, inti dari mudik adalah pulang kampung (iyalah, masa Palung kumpang).

Itulah hasil riset gw tentang Mudik. Semoga bermanfaat.
Berfaedah syekali yaa…

Ohh ya, ngomong-ngomong soal mudik, Kampung gw (lebih tepatnya kampung bokap sih) ada di Makassar. Dan tahun ini adalah tahun yang kesekian kalinya gw gak mudik. :(
Kalau lu gak mudik, kita senasib. :’)

Dan pertanyaan soal mudik adalah salah satu dari sekian banyak basa-basi yang hqq saat lebaran.
Dari “enggak mudik?” “mudik enggak??” sampai “mudik?? Enggak” (perasaan sama aja dah)
Dan gw merupakan orang yang sering menggunakan basa-basi itu, soalnya gak ada basa-basi lagi coy.
Dari situ gw bisa nyimpulin seenggaknya ada 4 alasan orang buat gak mudik.
Cekidot :

  1. “Gak punya kampung”. Ini sih jawaban paling mainstream yang sering gw denger. Sampe dijadiin becandaan juga sih. Kalau gak punya kampung, main-main kekampung bandan aja, atau enggak kampung rambutan. 
  2. Faktor biaya. Ini juga yang paling sering sih, tapi ini lebih sensitive.  Dan biasanya terjadi sama orang-orang yang kampungnya jauh atau mungkin diluar pulau. Kalau yang kampungnya deket mah gak terlalu berpengaruh.
  3. “Mau lebaran disini”. Alasan ini biasanya dipake sama orang-orang yang sering mudik dan ingin merasakan lebaran dirumahya (tempat ia berdomisili). Kalau ditelusuri lebih jauh sebenernya alasan ini juga bisa jadi sebagai pengalihan isu dari alasan nomor 2. Siapa tau aja kan… (
  4. “udah gak ada siapa-siapa”. Ini adalah alasan yang sedih sih menurut gw. karena salah satu alasan kita pulang kampung adalah untuk bersilaturahim bersama orang-orang yang kita sayang (like: orang tua, saudara, mantan teman lama). kalau mereka sudah tidak ada, apalah daya. Semoga semua keluarga kita diberikan panjang umur dan barokah… amiin…


Nah, lu termasuk yang mana nih?? Atau lu punya alasan gak mudik yang lain…
comment di bawah yaa… atau bisa dm ke Instagram gw @Fitrahhs_

And finally. Buat yang mudik, hati-hati dalam perjalanan dan jaga keselamatan. Yang terpenting, jangan lupa oleh-oleh yaaa….

Makasih udah mampir di blog gw. Tunggu cerita gw yang lain yaa!!

See you…


Comments

  1. YEEU BAUYA KUMPANG!!
    Bisaa aja yaa minta di dm instagram!!
    Semangat lebaran daeng. Jangan lupa palung kumpang!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya juga usaha sis.
      Makasih loh, jangan lupa balik bawa oleh-oleh..

      Delete
  2. bodo, besok gue mo mudik.. btw, ini siapanya adibah? ngahaha

    ReplyDelete
  3. heheheheheheheh kapan lagi liat deang tia pake emot~~

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cewek bilang kangen

“Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” Gue dapet pertanyaan ini dari temen gw, sebut saja namanya Elis. Nama panjangnya, Pensil Elis.  Sore itu, gue lagi asik ngobrol sama Elis. Dia cerita kalau dia lagi deket sama seorang cowok yang misterius. Awalnya gw mikir “misterius” disini itu si cowok memang make topeng gitu kaya Rey Misterio. Tapi setelah itu dia ngejelasin kalau misterius yang dia maksud adalah susah ditebak. Misalnya malem ini dia abis telponan berjam-jam dan besoknya tiba-tiba dia hilang nggak ada kabar. Atau dia abis makan malam bareng di suatu hari tanpa sengaja kita berjumpa. Ciee nyanyi. Enggak enggak. Jadi dia abis makan di suatu restoran, trus tiba-tiba besoknya dia nyalon jadi presiden. Gak ketebak banget dah. Setelah cerita panjang lebar tentang si cowok misterius itu, Elis langsung nanya ke gue. “Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” “wajar sih menurut gue” “tapi gue kan cewek trah, masa gue yang bilang kangen duluan...

Aku Pikir Itu Kamu

  Aku duduk di sebuah cafe dengan laptop, rokok dan segelas kopi. Jam menunjukan pukul 22.00 WIB   Samar-samar aku mencium wangi parfum, yang dulu pernah menjadi wangi yang paling aku suka. Wangi parfummu. Tiba-tiba aku teringat. Saat itu, di depan rumahmu. Kita baru saja melakukan kencan pertama kita. Sehabis turun dari motor bututku, kau menempelkan bagian bawah tanganmu ke hidungku. “Gimana?” tanyamu. “Wangi.” Balasku. “Mulai sekarang inget wangi ini ya. Soalnya parfum ini yang akan selalu aku pakai setiap jalan sama kamu.” Aku balas tersenyum dan mengangguk.   Pernah juga suatu waktu, kamu datang kepadaku dengan muka cemberut. “Kamu kenapa? Ada masalah di kampus?” “Nggak ada.” “Terus kenapa cemberut gitu?” “Parfum aku habis.” “Ya kan tinggal beli. Mau aku temenin?” “Nggak usah, nanti aku minta temenin Riri aja.” “Loh kenapa nggak sama aku?” “Nanti kalau kamu nemenin aku, kamu tau parfum apa yang aku pakai. Terus nanti pas kita uda...

Gagal Bertemu

Malam ini hujan turun di Bandung dan aku duduk sendiri di pojok kafe ditemani segelas kopi susu khas kafe ini yang bagiku tidak ada bedanya dengan kopi susu di kafe lain. Harusnya aku tidak sendiri. Ada seorang wanita yang sedang menuju ke sini untuk berbincang denganku malam ini. Tapi sialnya, hujan menghambat pertemuan kami. Sesekali aku melihat ke arah pintu masuk sambil berharap ia segera datang. Namun yang aku lihat hanya orang yang sedang berlalu-lalang.   Satu jam berlalu dan aku masih saja menunggu.   Rasanya aku sering sekali berada di posisi seperti ini. Datang tepat waktu sesuai dengan jam yang ditentukan, namun yang ikut menentukan, tidak menepatinya.   Mungkin baginya ini hanyalah pertemuan sepele yang tidak perlu datang tepat waktu, tapi bagiku, bertemu dengannya adalah sesuatu. Aku sengaja mengosongkan waktu agar bisa bertemu. Walau hanya sesaat, setidaknya bisa berjumpa tanpa halangan layar kaca.   Hujan mulai reda namun ia tak kunju...