Skip to main content

Wasap dan Line




Wasap dan line, adalah dua aplikasi yang sering sekali kita gunakan. Diantara kedua aplikasi tersebut gue selalu prefer ke wasap. Entah karena lebih simple atau karena memang lebih banyak yang di chat. 

Gue sempet nanya beberapa temen gue yang lebih aktif di line daripada di wasap. Ada yang bilang kalau di line, room chat nya lebih enak dilihat. Temanya bisa digonta-ganti kaya frienster. Beda sama wasap. Yang gitu-gitu aja. Warnanya ijo, udah kayak organisasi daun. Memang sih di wasap kita bisa ganti wallpaper. Tapi pada akhirnya, wallpaper wasap hanya berakhir dengan foto yang menurut kita bagus. Udah gitu download di google lagi. Ada lagi yang ngeganti wallpaper wasapnya pake foto sendiri. Ada juga yang pake foto pacarnya, biar keliatan sayang banget. NAJIS ALAY BANGET LU. 

Entah kenapa, gue selalu berpikir kalau chatingan via line adalah sebuah hal yang tidak bisa dijadikan serius. Maksud gue adalah ketika gue chatingan dengan seseorang via line itu bolak-balik makan hati. Karena nggak keliatan last seen nya, trus apakah dia online atau nggak. Yang terpenting, apakah pesan itu sudah terkirim atau belum. Itu semua tidak bisa kita ketahui jika kita chatingan via line.

Salah satu cara agar kita tau apakah pesan tersebut sudah sampai atau belum adalah, ketika dia sudah membalas chat dari kita. Bener kan?

Makanya gue berpikir kalau line adalah, aplikasi chatingan yang sangat cocok ketika ingin PDKT dengan seseorang. PDKT disini adalah PDKT pada umumnya, PDKT yang sasarannya tidak hanya satu orang. Jadi ketika kita mulai bosan dengan PDKT-an yang satu, kita tinggal abaikan saja chat dari PDKT-an tersebut dan pindah ke PDKT-an yang lain. Jadi, nanti kalau PDKT-an yang pertama marah, kita tinggal bilang, “sorry, line aku error” atau bilang “sorry, tadi lagi sibuk” sibuk dengan yang lain. #Nyesek

Dan dugaan gue, ketika kita mau minta nomor wasap doi untuk chat yang lebih asik dan dia nolak. Fix, memori hpnya nggak kuat buat download wasap dia nggak mau melanjutkan ke hubungan yang lebih serius. 

Salah satu cara halus ketika dia nggak mau ngasih wasap dan kekeh chatingan via line adalah “enakan di line tau, lebih banyak stikernya.”

Menurut gue bullshit coy. Karena keasikan atau keseruan chatingan itu, tidak bergantung pada sticker. Ya nggak sih? Karena yang membuat chatingan jadi seru itu, bukan stickernya, tapi chemistry nya.  Dari chemistry tersebut, akan timbul percakapan-percakapan yang asik dan menggemaskan. Karena sebagus apapun sticker kalau kalian nggak punya chemistry, ya tetep aja, chatingan akan berakhir dengan “Sip”, “Ok” dan “Y

Dan yang paling gue kesel dari sticker di line adalah cuma bisa untuk dibagi, tapi nggak bisa untuk di tempel di pintu atau lemari. 

Kalau di line kita bisa dengan mudah mengabaikan chat dari PDKT-an, berbeda halnya dengan di wasap. Di wasap, kita agak susah untuk mengabaikan chat dari PDKT-an kita, karena mau gimana pun ketika kita online, akan tetap ada pemberitahuan onlinenya. Jadi, doi tetep tau kalau kita lagi aktif. Makanya chatingan via wasap menuntut kita untuk lebih jujur. Ya walaupun kita masih tetep bisa ngelak kalau lagi males bales chat dari dia. Kemungkinan kata yang digunakan untuk minta maaf ketika kita lama bales chat via wasap adalah:

“Sorry, chat kamu ketimbun.”
 
Bener nggak?

Syukur-syukur kalau lawan chatingan kita orangnya penyabar atau orangnya memang gampang husnudzon. Jadi pas kita chat, “Sorry, chat kamu ketimbun.” Dengan polosnya dia membalas, “Iya gpp, kamu sekarang lagi ngapain?” BERES.

Atau misalnya lawan chatingan kita adalah orang yang humoris dan baik hati gitu. Jadi pas dichat, “Maaf ya sayang, chat dari kamu ketimbun :)” Dia dengan isengnya membalas, “APA, KETIMBUN?? KOK KAMU MALAH BAWA-BAWA SAYURAN SIH?” “Sayang… itu ketimun :)” “Ehh iya ya sayang.”

Tapi kalau lawan chatingan kita adalah orang yang posesif dan ditambah dengan mengetahui seluk-beluk dunia per-wasap-an, maka dia akan langsung mengeluarkan kata-kata, “APA!!!!! KETIMBUN??? MEMANG KAMU LAGI SIBUK NGAPAIN SIH SAMPE NGGAK ADA WAKTU BUAT BALES WASAP DARI AKU??? ATAU JANGAN-JANGAN KAMU LAGI JALAN SAMA CEWEK LAIN YA!?!?! NGAKU NGGAK!?!?!? MEMANG CHAT AKU NGGAK KAMU PIN, HAH!!?!?!? ATAU JANGAN-JANGAN CHAT DARI AKU BUKAN SATU-SATUNYA CHAT YANG KAMU PIN. AKU MAU KITA KETEMU SEKARANG!!! AKU MAU LIAT WASAP KAMU!!?!?!?”

Boom. Mati aja lu kalau udah gitu. Hahaha

Tapi gue bingung ya, kenapa kalau di wasap ada tulisan online. Padahalkan di wasap, bukan di line. Seharusnya OnWasap dong, bukan OnLine. 

Haha gitu aja dari gue

I Love You.

Comments

  1. itu juga via line salah kali yg ada via valen pan enak nanti bisa ngomong '' sayang opo koe krungu''. mnurut gue

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cewek bilang kangen

“Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” Gue dapet pertanyaan ini dari temen gw, sebut saja namanya Elis. Nama panjangnya, Pensil Elis.  Sore itu, gue lagi asik ngobrol sama Elis. Dia cerita kalau dia lagi deket sama seorang cowok yang misterius. Awalnya gw mikir “misterius” disini itu si cowok memang make topeng gitu kaya Rey Misterio. Tapi setelah itu dia ngejelasin kalau misterius yang dia maksud adalah susah ditebak. Misalnya malem ini dia abis telponan berjam-jam dan besoknya tiba-tiba dia hilang nggak ada kabar. Atau dia abis makan malam bareng di suatu hari tanpa sengaja kita berjumpa. Ciee nyanyi. Enggak enggak. Jadi dia abis makan di suatu restoran, trus tiba-tiba besoknya dia nyalon jadi presiden. Gak ketebak banget dah. Setelah cerita panjang lebar tentang si cowok misterius itu, Elis langsung nanya ke gue. “Wajar gak sih kalau cewek bilang kangen ke cowok?” “wajar sih menurut gue” “tapi gue kan cewek trah, masa gue yang bilang kangen duluan...

Aku Pikir Itu Kamu

  Aku duduk di sebuah cafe dengan laptop, rokok dan segelas kopi. Jam menunjukan pukul 22.00 WIB   Samar-samar aku mencium wangi parfum, yang dulu pernah menjadi wangi yang paling aku suka. Wangi parfummu. Tiba-tiba aku teringat. Saat itu, di depan rumahmu. Kita baru saja melakukan kencan pertama kita. Sehabis turun dari motor bututku, kau menempelkan bagian bawah tanganmu ke hidungku. “Gimana?” tanyamu. “Wangi.” Balasku. “Mulai sekarang inget wangi ini ya. Soalnya parfum ini yang akan selalu aku pakai setiap jalan sama kamu.” Aku balas tersenyum dan mengangguk.   Pernah juga suatu waktu, kamu datang kepadaku dengan muka cemberut. “Kamu kenapa? Ada masalah di kampus?” “Nggak ada.” “Terus kenapa cemberut gitu?” “Parfum aku habis.” “Ya kan tinggal beli. Mau aku temenin?” “Nggak usah, nanti aku minta temenin Riri aja.” “Loh kenapa nggak sama aku?” “Nanti kalau kamu nemenin aku, kamu tau parfum apa yang aku pakai. Terus nanti pas kita uda...

SETAHUN BERLALU

Sebelum kalian membaca tulisan ini, alangkah baiknya kalian membaca tulisan di  https://kalanestapa.blogspot.com/2020/03/aksara-usang.html?m=1  Karena tulisan ini, adalah sebuah balasan untuk Kala Nestapa. ____________________________ Kau tau, saat aku memutuskan untuk mengucapkan kata perpisahan, sesungguhnya aku belum siap dengan perpisahan itu sendiri. Tidak ada dalam rencanaku untuk berpisah denganmu malam itu. Yang ada direncanaku adalah mengungkapkan kegelisahan yang sudah lama mengganjal di hati. Namun, aku tidak merasakan adanya itikad baik darimu untuk berubah. Yang aku ingat, saat itu kau hanya terdiam dengan tatapan pasrah, mata yang mulai basah dan pikiran yang tak tentu arah. Aku berpikir apa yang sebenarnya sedang kau rasakan malam itu? Apakah kau merasa semua omonganku benar adanya, atau kau memiliki pembelaan yang tak kuat untuk diucapkan, atau kau ingin ke kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu yang tertahankan. Aku tidak menemukan jawaban. Wa...