Gue sedang mencoba untuk mendekati salah satu junior gue di kampus. Lebih tepatnya di radio kampus. Namanya Fitri. Gue tau dia dari junior gue juga. Kita beda 3 angkatan. Gue angkatan 16, dia angkatan udara 19.
Fitri adalah wanita cantik dengan model hijab yang nggak aneh-aneh. Kulitnya putih kayak plastik Indomaret, mana ada barcodenya lagi di bawah mata. Senyumannya manis ditambah dengan lipstick wardah yang membuat senyumannya makin indah dan halal. Alisnya bagus kayak sayap burung garuda. Nggak cuma itu, alisnya Fitri juga nyambung kayak silaturahmi, tapi nyambungnya sama jambang. NAHLOH.
Selain cantik, Fitri juga aktif. Itulah yang menyebabkan dia jadi salah satu cewek yang menonjol di angkatannya. Bukan menonjol yang itu ya, tapi menonjol yang lain, tapi itunya juga menonjol deh kayaknya. Tapi juga bukan “ada sesuatu yang menonjol tapi bukan bakat” karena bakatnya dia juga menonjol, bakat menonjol tapi bingung bakat yang mana, pokoknya menonjol dah. Paham nggak sih maksudnya?
Saat menulis postingan ini, gue sedang menunggu jawaban Fitri, apakah dia mau gue ajak nongkrong atau nggak. Firasat gue sih kayaknya dia nggak mau. Karena gue nggak ada angin nggak ada apa, tau-tau ngajak dia nongkrong. Selain itu, ini udah satu jam berlalu gue ngechat Fitri dan masih tanpa balasan.
Gue mulai meragukan kata-kata, “Kalau lu udah jadi senior, deketin junior mah gampang.” Karena kenyataannya nggak begitu. Gue masih aja kikuk buat deketin Fitri.
Sebelum ini, gue pernah ngajak Fitri buat jalan dengan dalih ngajak dia hunting photo. Tapi nggak berhasil, karena kita nggak pernah ada waktu yang pas buat jalan. Akhirnya, ajakan jalan gue ngawang aja kayak penyanyi. MAWANG.
Hari mulai sore, dan masih belum ada jawaban pasti dari Fitri. Beberapa pertanyaan mulai mengisi kepala gue kenapa Fitri tak kunjung memberikan jawaban. Apa karena strategi gue yang salah, atau karena gue yang terlalu grogi dan membuat strategi gue berantakan. Atau jangan-jangan gue bukan tipe cowok yang Fitri mau? Atau dia mau gue lebih berjuang lagi? Atau sebenernya dia udah punya cowok? Atau Fitri nggak suka sama cowok yang rambutnya berantakan? Atau dia nggak suka sama cowok yang bulu kakinya lebat kayak hutan hujan tropis?
Ah udahlah. Semoga Fitri cepet ngasih jawaban pasti. Aamiin.
Terima kasih yang udah mau denger cerita gue.
I Love you!
seandainya aku fitri
ReplyDeleteudah dapat jawaban dari Fitri??
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete