Gue selalu suka mendengarkan cerita dari orang-orang sekitar gue. Entah cerita tentang cinta, keluarga, bahkan mengkhayal tentang masa tua. Beberapa hari yang lalu, gue sempet dm-dman sama salah satu mutualan gue di twitter. Sebut saja namanya Melati (nama samaran). Dia bercerita kalau hubungannya yang sedang tidak baik-baik saja dengan pacarnya. Hal tersebut dikarenakan pacarnya ini ternyata punya sahabat cewek yang deket banget. Ketika mendengar hal ini, gue langsung berpikir tentang bagaimana si cewek ini bisa jadi sahabat si cowok.
Di beberapa kota besar, kerap terjadi ketika seorang cowok dan cewek bersahabat, maka kemungkinan besar adalah salah satu dari mereka ada yang suka atau pernah suka. Tapi karena sudah terlanjur dekat, mereka memilih untuk menjadi sahabat karena tidak ingin hubungan mereka rusak. Atau salah satu dari mereka ada yang pernah nembak dan ditolak dengan alasan, “Kita temenan aja ya.” atau “Aku tuh udah nganggep kamu kayak kakak/adik aku sendiri.” Dan akhirnya mereka bersahabt dengan rasa yang masih sama. SUKA.
Di beberapa kasus lain, ada juga yang bersahabat setelah putus sama pasangannya. Kalau Zigaz bilang Sahabat Jadi Cinta, ini malah Mantan jadi Sahabat. Bahkan ada paguyubannya, namanya Bekantan, Bersahabat Dengan Mantan. Alasannya simpel sih, mereka masih mau deket, tapi nggak mau ada ikatan. Gitu nggak sih?
Di beberapa kasus lain, ada juga yang bersahabat setelah putus sama pasangannya. Kalau Zigaz bilang Sahabat Jadi Cinta, ini malah Mantan jadi Sahabat. Bahkan ada paguyubannya, namanya Bekantan, Bersahabat Dengan Mantan. Alasannya simpel sih, mereka masih mau deket, tapi nggak mau ada ikatan. Gitu nggak sih?
Suatu ketika, Melati pernah nanya ke cowoknya, “Bedanya aku sama sahabat kamu tuh apa?” Dan jawabannya “Ya sama.” Mayoritas cewek akan kesel dengan jawaban ini. karena beberapa cewek—cowok juga sih—akan marah ketika tau kalau dia tidak jadi prioritas bagi pacarnya. Bener?
Menurut gue, kita nggak bisa memaksa seseorang untuk menjadikan kita sebagai prioritasnya. Karena ketika kita memaksakan hal tersebut, itu akan menunjukan kalau kita adalah orang yang egois. Kalau sepeda, egoes.
Nah kan.
Selain itu, kita harus memberikan pasangan kita ruang sendiri. Ruang untuk berteman dengan orang lain, ruang untuk mencoba hal baru, ruang untuk menyendiri. Karena dengan adanya ruang tersebut, akan membuat pasangan dan hubungan kita menjadi yang lebih baik. Tapi sayangnya, beberapa orang menyalah-gunakan ruang tersebut. Ruang yang harusnya menjadi tempat belajar, malah mengisi ruang tersebut dengan makar. Ruang yang harusnya untuk mencoba hal baru, malah digunakan untuk mencari pasangan baru. Ruang yang harusnya digunakan untuk berkembang, eh, malah menyimpang. KAMPANG!
Kalau udah gini, mending dengerin lagunya Raisa – Serba Salah.
Segitu dulu yak gais, bingung mau nulis apa lagi.
I love you
Sahabatan cewe cowo udah pasti salah satu ada yang suka. Tapi kadang ga berani ungkapin
ReplyDelete